Ruang persegi (agak) panjang alias
kamarku, 17 Desember 2014
Teruntuk Tiara Iraqhia
(balasan
untuk surat ini)
Hai, Tiara!
Mau
aku ceritakan sesuatu?
Ada
seorang perempuan berambut pendek, bertato, hobi baca (dan menulis) puisi
berbahasa Inggris, dan duduk di pojok di Malam Puisi Jakarta. Namanya Tiara. Aku
tidak pernah menyangka sebelumnya akan membalas surat untuk perempuan yang
puisinya diam-diam kukagumi itu.
Ya,
Tiara. Aku kagum dengan pembacaanmu yang santai, yang lepas saja, tapi tidak
kehilangan titik estetik: puisi itu sendiri. Menarik, menurutku.
Oh
ya, Tir, selamat berbahahagia, ya!
Membaca
suratmu, terasa emosimu menjalar. Mungkin ini yang disebut “yang dari hati akan
sampai juga di hati”. Aku tidak tahu hal-hal yang sudah kaualami. Yang kupahami
dari nukilan kisahmu, kau merupakan perempuan yang tangguh. Bukankah tanggung
jawab besar hanya diberikan kepada mereka yang kuat?
Tir,
“Masa
depan adalah ruang-ruang kosong. Terserah kita mau mengisinya dengan apa,”
begitu kurang lebih kata Cak Tarno, penjual buku di sekitar Universitas
Indonesia. Aku nggak kenal secara
pribadi sih dengan Cak Tarno, wajahnya saja sudah lupa. Dulu pernah beli buku
zaman kuliah. Nah, sudah lama kan? Jadi lupa.
Cak
Tarno bilang begitu di Kompas. Iya, dia pernah diwawancarai koran tersebut. Di tempatnya
sering ada diskusi sastra. Anak-anak sastra memang banyak yang kumpul di situ. Nggak
tahu deh, sekarang Cak Tarno masih jualan di situ atau nggak.
Eh,
kenapa jadi cerita Cak Tarno ya, Tir?
Ya
maksudku kan sebenarnya tadi bicara tentang masa depan. Kita tidak pernah tahu
dengan jelas arah langkah kita. Kalaupun tahu tujuan, bisa saja di tengah jalan
arah kita dibelokkan oleh Sang Maha. Hidup menjadi ajaib. Suka tidak suka, aku
kagum memang dengan konsep hidup yang ajaib.
Tir,
Tiap
orang bisa dan pernah terluka. Satu yang kuyakini, tiap orang dianugerahi
penyembuh luka. Entah waktu dan caranya.
Aku
sering berharap kepribadianku seperti bola bekel,
Tir. Kalau jatuh tidak melonyoh
seperti kaleng, misalnya. Begitulah.
Tiara
Iraqhia,
Selalu
semangat!
Salam,
Ika Fitriana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar