Jumat,
28 Oktober 2016 adalah hari yang ultrakeren! Aku (bersama teman-teman Malam Puisi Jakarta) ke Istana Merdeka. Wahahaha.
 |
Undangan, skema jalan, kartu parkir, buku acara, dan goodie bag (foto: pribadi) |
Ngapain ke sana? Untuk menghadiri acara
peringatan Sumpah Pemuda yang ke-88 bertajuk “Nusantara Berdendang”. Dalam acara itu disajikan berbagai tarian daerah (dengan beberapa dimodifikasi atau digabung dengan tarian lain). Aku cerita
pakai foto-foto aja ya. Iya.
 |
Barisan penyambut RI-1 dan RI-2 (foto: pribadi) |
 |
Tari Pa'jaga Makkunrae (Sulawesi) Pada dasarnya, pajaga bukan hanya gerak semalam suntuk, melainkan sebagai meditasi, pemujaan kepada penguasa alam zaman pra-Islam untuk menjaga ketenteraman dan kesejahteraan lahir dan batin. Tarian ini biasanya ditarikan oleh bangsawan di dalam istana. (foto: pribadi) |
 |
Tari topeng (Jakarta) Tari topeng dulunya ditarikan secara berkeliling oleh para seniman, biasanya mereka diundang pada acara khitanan atau pernikahan dengan fungsi pengusir malapetaka (foto: pribadi)
|
 |
Tari kuntulan. Tari ini terdapat di beberapa tempat di Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagai salah satu media penyebar agama Islam. Para penarinya menggunakan baju tertutup dan nyanyiannya berbahasa Arab. Tari kuntulan yang ditampilkan tempo hari di istana itu, bersama gandrung, mewakili Banyuwangi. (foto: pribadi) |
 |
Tari gandrung (Banyuwangi) Tarian gandrung merupakan tarian perwujudan rasa syukur masyarakat setiap habis panen. (foto: pribadi) |
 |
Para penjaga bersiaga (foto: pribadi) |
 |
Wayang Ajen--Sumpah Sang Satria (Jawa Barat) Prabu Kresna mengangkat Gatotkaca menjadi senapati perang di Kurusetra. Sumpah sang Satria Gatotkaca untuk maju ke Kurusetra berperang melawan Adipati Karna sampai titik darah penghabisan demi kejayaan bangsa dan negara. (foto: pribadi) |
 |
Tari kecak (Bali) yang dipadukan dengan tari saman (Aceh). Tari kecak mengisahkan pertempuran kakak beradik Subali dan Sugriwa yang sangat dahsyat. (foto: pribadi) |
 |
Di akhir acara, seluruh pengisi acara menari bersama. Tampak di gambar Gatot Kaca yang tingginya fenomenal sedang menari. (foto: pribadi) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar